Paman Doblang: Kritik Melawan Ketidakadilan Dalam Sebuah Mahakarya

Kiri ke Kanan: Yockie Suryoprayogo, Sawung Jabo, Setiawan Djody, Iwan Fals, W.S. Rendra | Foto Istimewa

Jika kamu penikmat musik dekade 90an, mungkin mengenal supergrup band Kantata Takwa. Jika kamu tidak tahu Kantata Takwa, Kantata Takwa adalah sebuah proyek (band) yang diprakarsai Setiawan Djodi dengan melibatkan begawan musik seperti Iwan Fals, Sawung Jabo, Yockie Suryo Prayogo serta penyair W.S. Rendra. Selain lima anggota utama tadi, proyek ini juga didukung musisi senior lain seperti Innisisri, Eet Sjahranie, Raidy Noor, Embong Rahardjo dan Donny Fattah.

Album Kantata Takwa dirilis pada tahun 1990 dengan menelurkan 10 lagu yang  sebagian besar bertemakan kritik sosial dan politik. Proyek kolaborasi ini tidak main-main dan menelan biaya yang besar. Digarap sangat baik dengan suntikan dana dari Setiawan Djodi dan sentuhan apik dari tangan musisi kawakan, hasilnya album ini meledak di pasaran. Tidak penjualan albumnya yang sukses besar, konser Kantata Takwa pun bak magnet yang selalu dipenuhi penonton.

Bagi saya, album ini begitu menakjubkan baik dari segi lirik atau komposisi musiknya. Namun diantara keseluruhan album itu, ada satu lagu yang menurut saya terbaik dari yang terbaik. Lagu itu berada di track ke-4 dengan durasi 6 menit 39 detik. Lagu itu berjudul “Paman Doblang”. Lagu ini liriknya ditulis oleh W.S. Rendra, komposisi musiknya diramu oleh Iwan Fals dan Yockie Suryoprayogo.

Garis besarnya, lagu ini menceritakan seseorang melawan ketidakadilan yang tidak pantang menyerah dan tak takut untuk menyuarakan kebenaran, meski harus menghadapi konsekuensi djebloskan ke dalam penjara.

Sosok “Paman Doblang” yang diceritakan dalam lirik adalah W.S. Rendra. Rendra dijebloskan ke dalam jeruji besi selama 5 bulan di penjara militer Guntur karena kritiknya dianggap terlalu keras terhadap rezim Orde Baru tanpa melalui pengadilan. Kemudian, lahirlah sajak “Paman Doblang” yang begitu menggugah hati.

Baca juga  Bima dan Dewa Ruci, Kepatuhan Murid Terhadap Gurunya

Bagi saya, lagu ini seperti ada daya magis tersendiri. Kekuatan dari lirik dan musiknya sungguh menakjubkan. Setiap bait-bait dalam liriknya sangat anggun. Begitupun gubahan musiknya, sungguh sangat apik. Lagu ini terutama pada liriknya menjadi penuntun jalan hidup. Dan mungkin bagi banyak orang, lagu ini menjadi inspirasi untuk berani menyuarakan kebenaran serta melawan ketidakadilan. Berapa banyak individu dan masyarakat berjuang melawan penindasan dan kesewenang-wenangan penguasa.

Kesadaran adalah matahari

Kesabaran adalah bumi

Keberanian menjadi cakrawala

Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata

Post Author: dekikurnia

Suka menulis, main gitar dan baca buku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *